Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
pasien penderita kelainan fungsi ginjal dan darah, RSAU Dr. M. Salamun pada
hari Kamis tanggal 4 April 2013 secara resmi membuka layanan baru Unit Hemodialisis
(Cuci Darah).
Pelayanan ini mencakup pasien TNI/TNI AU beserta
keluarganya, Pegawai Negeri Sipil dengan Asuransi Kesehatannya, Kontraktor,
Jamkesmas/Jamkesda, dan masyarakat Umum. Kolonel Kes. Dr. H. R. M. Daradjat,
SpAn selaku Kepala Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. M. Salamun menyampaikan bahwa
sebagai Rumah Sakit Type B dengan kapasitas hampir 200 tempat tidur terpasang
secara konsisten berusaha meningkatkan kwalitas pelayanan agar dapat
memperpanjang harapan hidup pasien.
Untuk dapat membuka unit pelayanan ini tentunya tidak
mudah karena harus dilandasi komitmen pimpinan, memerlukan dana, persiapan
ruangan beserta fasilitas pendukung yang memadai terutama ketersediaan air yang
lancar, listrik yang handal, unit peralatan hemodialisisnya sendiri harus
compatible, serta tenaga pelaksana yang terampil.
Untuk tenaga dokter dan perawat khusus yang menangani
Cuci Darah ini telah diberi pelatihan yang lamanya lebih dari tiga bulan.
Dalam pembentukan tenaga terampil ini RSAU Dr. M. Salamun bekerja sama dengan
Rumah Sakit Ginjal Habibie yang sudah banyak pengalaman dalam penanganan gagal
ginjal.
Rumah Sakit ini secara bertahap juga sedang
melaksanakan pembenahan di segala bidang. Contohnya dapat dilihat; dari depan
tampilan Gerbang Rumah Sakit cukup megah, tempat tunggu pasien diperluas,
lapangan parkir ditata ulang, dan taman sedang dibenahi agar tampak asri.
Selain dari sisi fisik, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan manajemen
terus dididik serta diberi izin untuk meningkatkan keterampilannya.
Pelatihan-pelatihan telah diprogramkan oleh Bagian Pembinaan Kompetensi
Pelayanan Kesehatan (Diklat Rumah Sakit).
Kepala Unit Hemodialisis Mayor Kes. Dr. Haneng
Marisangan, SpPD sangat merasa bersyukur dengan diresmikannya unit ini.
Sebenarnya sampai dapat beroperasinya unit ini, telah dirintis dan dipersiapkan
dengan menggunakan daya yang ada dan memakan waktu yang cukup lama, termasuk
penyelesaian rekomendasi dan perijinan dari fihak terkait.
Peresmian Unit Hemodialisis ini dilakukan oleh Kepala
Dinas Kesehatan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Dr. R. Bambang Hendro, MS.
Dalam sambutanya Kepala Dinas memberi arahan bahwa;
RSAU dr.M.Salamun sebagai pelaksana teknis Dinas Kesehatan Angkatan Udara
merupakan ujung tombak bagi pelayanan kesehatan prajurit beserta keluarga
besarnya dan mempunyai tugas terhadap dukungan kesehatan operasi TNI/TNI AU
khususnya di wilayah Bakorda atau Gartap II Bandung.
Dengan Idle Capacity yang ada maka berdasarkan
Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit mempunyai kewajiban
melayani masyarakat umum dengan berpedoman pada standard yang berlaku.
Unit ini juga harus dioptimalkan dengan cara membuka
kerjasama dengan Rumah Sakit lain dalam rangka alih teknologi kedokteran.
Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan menghimbau agar SDM
yang terkait dapat meningkatkan dan memelihara profesionalismenya.
Dalam hal menyambut pemberlakuan Undang-undang RI
Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS diharapkan semua insan kesehatan dapat
memberikan Pelayanan Prima, apalagi peraturan ini akan mulai berlaku pada
tanggal 1 Januari 2014.
Dalam mengakhiri sambutannya Kepala Dinas mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua komponen dan
fihak-fihak yang terkait sehingga Unit Hemodialisis dapat beroperasi.
Acara dilanjutkan dengan pernyataan peresmian Unit
Hemodialisis dan bangunan Gerbang Masuk Rumah Sakit dilanjutkan
peninjauan ke lokasi sambil beramah-tamah dengan staf Rumah Sakit dan Tamu
Undangan.
Testimoni dari beberapa pasien cuci darah yang
ditangani merasa puas dengan keramahan para dokter dan perawatnya. Mengenai
peralatan dan obat-obatan yang digunakan mereka berkomentar cukup memenuhi
standar sehingga tidak merasa ragu.
Sementara waktu paginya di tempat lain yaitu di
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit yang lokasinya masih satu komplek
dengan Rumah Sakit, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI I. B. Putu
Dunia selaku Ketua Pembina Yayasan Adi Upaya meresmikan bangunan dua lantai
Asrama Puteri “Arimbi” milik Poltekkes TNI AU yang berlokasi di Puncrut.
Menurut Ketua Yayasan Adi Upaya Marsda TNI (Purn)
Sudjadijono, SE, MM, pembangunan asrama ini dibiayai sepenuhnya oleh
yayasan. Bangunan yang dapat menampung 168 orang mahasiswa ini dapat
membantu ketenangan belajar, mahasiswa tidak mencari-cari kontrakan lagi
sehingga dapat berkonsentrasi pada mata pelajaran.
Sejarah pendirian dan keberadaan Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit ini tidak terlepas dari campur tangan RSAU Dr. M. Salamun sebagai
pendiri yang saat itu masih berstatus sebagai Sekolah Perawat Kesehatan yang
kemudian ditingkatkan menjadi Akademi Keperawatan. Dengan perubahan regulasi
pengelolaan pendidikan tinggi ilmu kesehatan, maka status Akper dilimpahkan
pengelolaannya kepada Yayasan Adi Upaya. Sehingga tidak mengherankan apabila
Kepala Rumah Sakit masih ada kedekatan hubungan dengan Poltekes TNI AU
Ciumbuleuit apalagi berkedudukan pula sebagai salah satu Dewan Penyantun.
Keberadaan sekolah kesehatan dimanapun berada memang
tidak mungkin lepas hubungan dengan Rumah Sakit atau sarana kesehatan lainnya
sebagai tempat mengasah keterampilan bidang kesehatan.
Selamat. Doc.by Bio.